Senin, 11 November 2013

Televisi Digital


NAMA  :AGUNG KURNIADI UTOMO
NIM     :13.230.0075
TUGAS
:SISTEM KOMUNIKASI DATA     


                                       Cara
Kerja Televisi Digital

Pada dasarnya cara kerja penyiaran digital tak jauh berbeda dengan analog.
Stasiun pemancar televisi digital juga menggunakan gelombang VHF/UHF, hanya
saja isi siarannya dalam bentuk digital.
Penyiaran dalam bentuk digital memiliki banyak keuntungan. Isi siaran dapat
dikirim dengan baik meskipun lalulintas gelombangnya sangat padat. Dalam
penyiaran analog, semakin jauh kita dari stasiun pemancar, sinyal yang kita
terima semakin melemah. Akibatnya, gambar yang muncul [ada televise orang yang
tinggal jauh dari pemancar menjadi jelek.
Dalam penyiaran digital, sinyal akan tetap menyampaikan gambar yang jernih
sampai batas gambar itu hilang. Jadi, dalam siaran digital, kita tidak akan
menemui gambar yang bergoyang-goyangatau tidak jelas. Kita hanya akan menerima
gambar yang jernih atau tidak ada gambar sama sekali.
Beberapa
kegunaan televisi digital
 Pertama, dari sisi
konsumen atau masyarakat penonton televisi. Dengan TV digital, konsumen akan
bisa menikmati siaran televisi dengan kualitas gambar yang jauh lebih
baik--jernih, tajam, dan tidak "bersemut"--, pilihan saluran lebih
banyak, dan juga dilengkapi dengan sistem peringatan dini bencana atau bahaya .

Kedua, dari sisi penyelenggara siaran televisi.
Mereka tidak akan lagi dipusingkan dengan penyediaan infrastruktur, seperti
pemancar dan lain-lain, karena itu sudah dibangun dan disediakan oleh
penyelenggara multipleksing.

Ketiga, dari sisi industri. Peralihan ke TV
digital juga akan membantu pengembangan industri dalam negeri karena perangkat
konverter TV digital (set top box) akan diproduksi di dan oleh perusahaan
Indonesia.

Keempat, bagi pemerintah, TV digital akan
meningkatkan efisiensi dalam penggunaan frekuensi radio di Indonesia dengan
tingkat penghematan sekitar 1/3 dari total penggunaan sekarang ini

0 komentar:

Posting Komentar